--> "Bima itu Keras?" Kupasan Perspektif Linguistik (Umpatan dan Ungkapan oleh Masyarakat Bima) | Poros NTB

"Bima itu Keras?" Kupasan Perspektif Linguistik (Umpatan dan Ungkapan oleh Masyarakat Bima)

SHARE:

Dibaca Normal


Bima, porosntb.com- Unik, Muh. Rijalul Akbar, M.Pd., memulai diskusi virtual bertajuk "Bima itu Keras (?)" dengan membaca puisi. Bahan diskusi yang diusung adalah beranjak dari pengalaman pribadinya yang kemudian ditelusuri secara ilmiah. Kemudian, ia tiba pada kesimpulan. Berikut ringkasan kupasan salah satu dosen STKIP Taman Siswa Bima, Muh. Rijalul Akbar:
________

Diskusi ini berawal dari obrolan saya bersama sejumlah teman di STKIP Taman Siswa Bima Obrolan tentang sastra, kemudian berlanjut ke pengalaman sebagai orang Bima yang kuliah di luar pulau.

Ada pertanyaan umum ketika bertemu orang baru selama kuliah. “Orang mana mas?” atau “Asli mana Mas?” Pertanyaan itu adalah pertanyaan lumrah. Namun, yang menarik adalah respon penanya dari jawaban yang saya berikan. Ketika saya menjawab “Saya dari Bima”, kadang saya pun menambahkan dengan “Saya dari Bima NTB”. Sebab, banyak di antara mereka yang belum tahu di mana Bima.

Respon pertama yang sering saya dengar, walaupun tidak selalu adalah
“Bima itu keras ya.” Kalimat itu bukanlah pertanyaan, melainkan pernyataan. Artinya, sepengetahuan mereka Bima adalah daerah yang keras.

Apa iya Bima itu keras?
Dari segi linguistik hal menarik untuk dikaji adalah umpatan dan ungkapan yang digunakan oleh masyarakat Bima. Lebih lanjut hubungan antara bahasa, pikiran, dan budaya (teori Sapir dan Worf).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khairil (2018) bahwa masyarakat Bima menggunakan umpatan yang berbentuk kata, frasa, dan kalimat.

Umpatan yang terdiri dari satu kata contohnya umpatan bote (monyet), timbae (bangkai), dll. Yang terdiri dari beberapa kata contohnya lakoma nggedoe (kegatelan),
henca nggaro (hantu kebun) dll. Sedangkan yang memiliki pola kalimat yaitu, da iu weki
hencae (dasar Hantu, nggak tau diri) dan lain-lain. Umpatan-umpatan semacam ini sering sekali digunakan oleh masyarakat Bima (Khairil, 2016).

Kaitannya dengan umpatan, Bima memiliki umpatan yang bertingkat-tingkat. Orang Bima tidak hanya cukup dengan satu umpatan. Contohnya, tota, kelo, habapu dou (cincang, tusuk, dan dibelah oleh oran g) dan bungu randa (jambak seret). Setelah di- Indonesiakan umpatan itu umpatan itu terasa keji. Tapi masyarakat Bima merasa umpatan yang demikian adalah hal yang biasa.
Bahkan, anak kecil di Bima tidak segan mengeluarkan umpatan seperti hade/sambelepu nahu peare (saya akan bunuh/sembelih kamu).

Ungkapan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurmiwati dan Fahidah 2018. Ungkapan bahasa Bima memiliki makna di antaranya 1) menasehati, 2) memotivasi, 3) memberikan dukungan, 4) mengingatkan, 5)
menyadarkan,dan 6) melengkapi, dan 7) menyemangati.

Namun, ada satu ungkapan yang menarik yaitu tahopu maki rima daripada maki asa (lebih baik tangan yang capek daripada mulut yang capek). Ungkapan ini dapat berarti masyarakat Bima lebih mendahulukan fisik dari pada lisan.

Akibat dari ungkapan demikian, masyarakat Bima lebih mengutamakan fisik daripada lisan. Sehingga, ketika ada kesalahan masyarakat lebih memilih membenarkan dengan fisik dibandingkan dengan lisan.

Sapi dan Worf mengatakan dalam teori linguistik relativitas yang mengatakan bahwa ada hubungan kuat antara bahasa, budaya, dan pikiran seorang penutur. Lalu, dalam proses berbahasa, terbukti bahwa kondisi dan kebudayaan seseorang sangat memengaruhi bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Pola budaya suatu masyarakat, menurut hipotesis ini, mampu mengkonstruk klausa sehingga memberikan variasi informasi dan
kesantunan suatu bahasa.

Akibatnya, karena masyarakat Bima sering menggunakan bahasa ancaman atau perbuatan keji. Maka, alam bawah sadar akan menganggap hal yang demikian menjadi biasa. Sehingga, ketika kita tidak memiliki beban yang berat untuk melakukan perbuatan yang sering diucapkan.

Hal ini diperparah dengan pola asuh masyarakat Bima. Siklus hidup seorang anak dari bangun tidur sampai tidur lagi diwarnai dengan kekerasan. Terlambat bangun tidur (dicaci atau dipukul). Tidak bisa mengerjakan soal di sekolah (dicaci atau dipukul). Terlambat pulang sekolah (dicaci atau dipukul). Main di luar rumah (dicaci atau dipukul) oleh tetangga. Saat mengaji, salah mengucapkan huruf (dicaci atau dipukul). Terlambat tidur (dicaci atau dipukul).

Anak yang tumbuh dengan pola kekerasan hanya bisa tumbuh dengan dua cara. Menjadi anak yang kurang percaya diri atau pelaku kekerasan. Kita bisa cek kembali anak yang sering melakukan kekerasan di sekolah (memalak dll.) Cek di rumahnya, mereka pasti mendapatkan kekerasan entah itu fisik atau verbal atau keduanya.

Karena seorang anak diajarkan ketika ada kesalahan harus dipukul, maka di masyarakat pun mereka melakukan demikian. Sehingga ketika ada yang melakukan kesalahan kepada mereka, otomatis akan dipukul atau diumpat.

Sayangnya, masyarakat Bima memiliki "solidaritas yang tinggi". Ketika teman atau keluarga kita diganggu maka kita akan membantu. Terlepas dari nilai baik atau buruk bantuan tersebut. Terjadilah pembunuhan, perkelahian antarkampung, atau pembakaran. Sehingga berita yang muncul di media adalah Bima pembakaran, pembunuhan, atau perkelahian.

Berdasarkan hal itu, saya kira tidak heran ketika teman teman di luar Bima menganggap kita memiliki karakter yang keras. Karena berita di media ya demikian.

Jadi, apakah Bima itu keras? Berdasarkan data-data tersebut, saya bisa bilang iya Bima itu keras. Sebab bahasa dapat membentuk karakter, dan karakter dapat mencerminkan budaya. (*)

COMMENTS

Nama

#Corona,124,ABRI,1,arena,54,Artikel,4,Bandara,7,Bansos,52,Bawaslu,17,bhakti sosial,39,bima,2687,bima iptek,4,bima. Pariwisata,3,Bjayangkari,1,Coro,1,Corona,88,Covid-19,29,Curanmor,3,Daerah,1,Demonstrasi,2,des,1,Desa,53,dompu,134,Editorial,2,ekbis,227,Ekonomi,1,Ekonomi.,4,Eksbis,1,enterpreneur,1,event,1,explore,2,featured,126,Hoax,3,huk,2,hukrim,715,huksrim,3,hukum,1,Humaniora,1,HUT RI,1,inspiratif,1,iptek,30,Keagamaan,15,keamanan,8,kebudayaan,1,Kecelakaan,3,kehilangan,1,kejadian dan peristiwa,2,kemanusiaan,4,kepegawaian,1,kependudukan,12,kepolisian,168,Kesehatan,136,Kesenian,1,ketenagakerjaan,2,Kodim,15,Kominfo,5,Konflik,1,Korupsi,11,kota bima,307,KPU,3,KSB,2,lingkungan,115,lombok,109,Maklumat,2,Mataram,95,miras,1,Narkoba,8,Nasional,15,NTB,1,olahraga,24,Opini,53,Pariwisata,81,Pelayanan Publik,13,pembangunan,25,pembangunan.,2,pemerintahan,798,Pemilu,1,Pemprov,3,Pemprov NTB,143,pendidikan,402,pendidikan.,8,Perbankan,1,Perguruan Tinggi,3,perhubungan,7,perisstiwa,47,peristiwa,469,peristuwa,1,Perjudian,2,persitiwa,6,Pertamina,2,pertanian,40,Peternakan,3,politik,282,Politik.,9,Prahara,12,Prestasi,34,Provinsi,1,puisi,1,regional,5,religi,58,religius,43,Sains,1,SAJAK,1,seni,1,SKCK,1,sosbud,194,Sosial,42,Sosok,6,SUDUT PANDANG,1,sumbawa,21,Tajuk,2,Tekhnologi,2,TKI,5,TNI,1,transportasi,4,travel,5,Tribrata,1,Vaksinasi,25,video,18,warta bawaslu,1,
ltr
item
Poros NTB: "Bima itu Keras?" Kupasan Perspektif Linguistik (Umpatan dan Ungkapan oleh Masyarakat Bima)
"Bima itu Keras?" Kupasan Perspektif Linguistik (Umpatan dan Ungkapan oleh Masyarakat Bima)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeNajJtfCWmNJbImK1vjpJCHhFArDx37XoqburyO7iHJ4-ekhvCaBQ0Oa-S4goPJ_t6iZZvM2TF05U4YK5ZR8vG8yg23M__YhwGq79FW9-p-8i7f7_km9lwYDP59VxFxFlyg3Oh_AliBWl/s640/IMG_20200813_172751.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeNajJtfCWmNJbImK1vjpJCHhFArDx37XoqburyO7iHJ4-ekhvCaBQ0Oa-S4goPJ_t6iZZvM2TF05U4YK5ZR8vG8yg23M__YhwGq79FW9-p-8i7f7_km9lwYDP59VxFxFlyg3Oh_AliBWl/s72-c/IMG_20200813_172751.jpg
Poros NTB
https://www.porosntb.com/2020/08/bima-itu-keras-kupasan-perspektif.html
https://www.porosntb.com/
https://www.porosntb.com/
https://www.porosntb.com/2020/08/bima-itu-keras-kupasan-perspektif.html
true
2479742407306652642
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content