Dibaca Normal
FPMPMTM saat melakukan aksi di Pintu Timur Kantor Bupati Bima |
Bima,
porosntb.com.- Puluhan massa aksi yang tergabung dalam “Forum Pemuda dan
Mahasiswa Peduli Masyarakat Tidak Mampu” (FPMPMTM) menggelar aksi unjuk rasa,
Senin (10/8) hari ini.
Massa
aksi yang menaiki mobil Pick Up Carry 15 sambil mengibarkan bendera merah putih
dan bendera FPMPMTM , dan pamlet bertulis “Turunkan Dr. Dewi dari jabatan”.
Begitu
tiba di pertigaan Telkom Tente Pukul 09.30 wita, Massa aksi langsung melakukan
orasi secara bergantian.
“Kami
turun kejalan sebagai simbol melawan ketidakadilan. Jiwa kami adalah jiwa
mereka yang tertindas oleh Kepala Puskesmas Woha dalam hal memberikan perawatan
yang layak didapat oleh kaum miskin .” seru salah seorang orator lewat
pelantang.
“Apabila
tuntutan Kami tidak diindahkan maka kami akan melakukan aksi berjilid-jilid. Kurangnya
sosialisasi terhadap kinerja petugas BPJS sehingga terjadi kedzoliman yang dilakukan
untuk masyarakat miskin selaku pengguna BPJS,” lanjut sang orator.
Mereka
menuntut Bupati Bima agar mencopot Kepala Puskemas Woha yang menurut mereka tidak
paham dengan tugasnya. Karna dituding mempersulit pengguna BPJS tidak mampu.
Mereka
bahkan mengancam, apabila tuntutan mereka tidak diindahkan, maka massa aksi akan
melakukan pemblokiran jalan sebagai bentuk kekecewaan mereka.
Setelah
hampir satu jam di Telkom Tente, massa aksi beranjak hendak menuju Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima.
Sesampai
di pintu Timur Kantor Bupati Bima, Pukul 11.00 Wita, massa aksi kembali
melakukan orasi bergantian. langsung melakukan orasi bergantian.
“Kami
datang hari ini melakukan aksi jilid dua, meminta Kepala Puskesmas Woha dicopot.
Apabila segala tuntutan kami tidak diindahkan maka kami akan menduduki kantor
Bupati Bima.” Ancam salah seorang orator.
Tuntutan
lainnya, yaitu meminta Kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk memenuhi sarana dan
prasarana terkait kelengkapan alat medis yang belum ada di Puskesmas Woha
Aksi
FPMPMTM ini akhirnya ditanggapi Pukul 11.20 Wita, oleh kasi Pengawasan Pol PP
Kabupaten Bima, Irwansyah S.sos dan Wakanit
intel Pol PP, Angga. Keduanya melakukan komunikasi bersama korlap aksi, Dayat, agar mengirim perwakilan untuk melakukan audiensi
di Kantor Dikes .
Penawaran
audiensi ini langsung diamini, Pukul 11.29 wita, massa aksi menuju Dikes guna
melakukan Audensi .
Setibanya
di Kantor Dikes 10 orang mewakili massa aksi langsung diundang masuk ke ruang
Kepala Dikes, dr H. Ganis Kristanto, untuk melakukan Audensi dengan pihak Dikes.
Selain
Kadis, nampak hadir dalam ruang audiensi, Kabid Yankes, Muhammad Farid, S. KM, Kepala
PKM Woha, dr. Dewi Puspaningsih, wakil dari BPJS, Ilham, Kasi Pengawasan Pol
PP, Irwansyah, S.Sos, dan Kapolsek Woha, Iptu Edy Prayitno.
Koordinator
aksi, Junaidin, menyampaikan, “Harapan
kami saat ini apa yang kami suarakan adalah tiada lain dari tuntutan awal kami.
Maka tinggal sisa dua tuntutan agar segera mempertimbangkan untuk kepala PKM Woha
terkait sarana dan prasarana di PKM woha yang tidak sesuai dengan statusnya
sebagai Puskesmas prioritas “.
Menaggapi
tuntutan tersebut, dr. Ganis, menyampaikan, terkait penggantian kepala PKM akan
disampaikan ke Bupati. Karena kata dia, yang berhak mengangkat dan menurunkan
adalah bupati. Sementara Bupati saat ini berada di jakarta.
“Tapi
saya akan melakukan koordinasi ke pak Wakil (Bupati),” ujarnya.
Sementara
terkait sarana dan prasarana, dr Ganis yang juga mantan Kepala PKM Woha tersebut,
mengatakan, PKM Woha memang terakreditasi secara nasional. Yakni PKM Bintang
tiga.
“Rencananya
semua peralatan yang ada di PKM memang akan dilengkapi di antaranya Jenset.” Terangnya.
Namun,
lanjutnya, terhalang oleh adanya pandemi Covid-19. Sehingga rencana yang terpaksa
diundur.
PKM Woha,
kata dr Ganis lagi, merupakan PKM urutan ketiga yang jumlah pegawainya
terbanyak, setelah Sape dan Bolo.
“Saat
ini susah dokter untuk ditarik ke Woha. Banyak yang menolak. Kami tidak tau apa
kendalanya,” ungkap dr Ganis.
Menyinggung
peralatan, jika merujuk Permenkes Tahun 1975, peralatan medis yang ada di PKM Woha,
kata dr Ganis, sudah sesuai.
“Tidak
mungkin (PKM) Woha dianak-tirikan. Karena Woha adalah ibukota kabupaten. Dan
pelayananya harus lebih baik dengan yang lainnya.” Jelasnya.
Iapun
berharap Kepada koordinator aksi agar sering melakukan koordinasi bersama pihak
Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.
“Terkait
rujukan menurut kami adalah emergensi, setelah hasil pemeriksaan kami. Dan semua
ini tergantung adanya komunikasi antara pihak Dokter dan keluarga pasien. Tentu
dokter paham terkait kondisi emergensi,” terang dr. Ganis.
Usai
Penyerahan Surat Penyampaian Tanggapan oleh Kadis yang dilanjutkan dengan sesi
foto bersama, massa aksi lantas membubarkan diri, masih dibawah pengamanan Personil
gabungan Polres Bima di bawah Kendali Kapolsek Woha.
Suasana penyerahan Surat Penyampaian Tanggapan oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Bima, dr H. Ganis Kristamto |
Informasinya,
aksi unjuk rasa jilid II kali ini sebagai bentuk kekecewaan massa aksi atas
hasil demo yang mereka gelar Senin (4/8) pekan lalu. Karena menurut Forum
tersebut, pemerintah terlambat merespon apa yang menjadi tuntutan mereka
terkait pencopotan kepala Puskesmas Woha yang mereka anggap gagal paham terkait
BPJS tidak mampu .
Penulis
: Teddy Kuswara
Editor
: Aden
COMMENTS