Dibaca Normal
Suasana sesaat setelah peristiwa pembunuhan terjadi di bilangan Rade Raja Kota Bima |
Kota Bima, porosntb.com-Kasus pembunuhan sadis menghebohkan warga Kota Bima, Rabu (5/8/20) pagi. Peristiwa itu terjadi di jalan raya lintas Dara-Bedi, bilangan Rade Raja, sekitar pukul 08.30 Wita. Korban yang diketahui bernama Intan Mulyati warga Desa Kumbe Kota Bima tewas di tempat setelah mendapat luka sabetan senjata tajam di bagian perut.
Awalnya, korban dicurigai sebagai korban perampokan. Namun belakangan, diketahui kasus tersebut murni pembunuhan. Pelakunya tidak lain adalah kekasihnya sendiri, berinisial AS, 31 tahun warga Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.
Pelaku nekat menghabisi nyawa pujaan hatinya karena kecewa lamarannya untuk meminang korban ditolak keluarga. Berulang kali pelaku memohon untuk menerima lamarannya, namun tetap saja tidak mendapat restu dari keluarga korban. Hal ini membuat pelaku murka dan menghabisi nyawa korban.
Kronologisnya, pelaku yang merupakan dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bima ini membuntuti korban. Saat korban melintas di bilangan Rade Raja, pelaku langsung menghadang kendaraan korban. Sempat terjadi cekcok mulut antara keduanya, hingga pelaku nekat menikam perut korban berulang kali hingga tewas bersimbah darah.
Pelaku pun berhasil ditangkap dan diamankan oleh pihak Polres Bima Kota untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Menurut pengakuan AS saat diamankan di Polres Bima Kota, bahwa ia dengan korban status berpacaran sudah 4 tahun lamanya. Usai menyelesaikan kuliah, korban sempat meminta agar segera dilamar pada akhir 2019 lalu. Namun karena pelaku belum siap, sehingga diminta untuk diundur.
"Saya meminta korban agar menikah bulan Februari 2020. Namun korban tidak menjawabnya," ungkapnya di Polres Bima Kota, Rabu (05/08), seperti dilansir Porosntb.com dari JurnalNTB.
Pelaku juga mengaku, bahwa pada bulan Mei lalu pernah melamar korban. Namun ditolak dengan alasan masih ada hubungan keluarga.
"Alasannya karena kami masih sepupu 2. Tapi saya terus mendatangi orang tua korban. Namun ditolak," urainya.
Karena sudah putus asa, membuat pelaku kalap dan membuntuti korban yang diketahui setiap hari kerap mengantar ibunya ke pasar.
"Saat bertemu korban, saya sempat cekcok. Saya sangat menyesal dan khilaf atas kejadian ini," akunya.
Kapolres Bima Kota melalui Kasubbag Humas AKP Hasnun belum bisa memberikan keterangan soal kejadian tersebut.
"Nanti press rilisnya jam 4 oleh pak Kapolres," ungkapnya.(*)
Penulis Edo
COMMENTS