Dibaca Normal
Bima,
porosntb.com.- 14 orang peserta dari kecamatan Woha dan Bolo yang merupakan
Pembina Teknis Pemerintah Desa (PTPD) dan perangkat daerah terkait Rabu (5/8)
mengikuti Training of Trainer (ToT) Fasilitator Sekolah Anggaran Desa (SEKAR
Desa) di Villa Kosambo Kelurahan Mande Kota Bima.
Koordinator
Program SEKAR Desa M. Qadafi mengatakan,
kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dalam kerangka Program
Pelembagaan Akuntabilitas Sosial untuk Mewujudkan Pemerintahan Desa yang
Transparan dan Partisipatif, Kerjasama
Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA)
Indonesia dan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK)
yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Bima, Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan pemerintah Australia (D-FAT).
Menurut
Qadafi, ToT ini ditujukan untuk melatih para fasilitator dalam hal ini Pembina Teknis
Pembangunan Desa (PTPD) Desa kecamatan Woha dan Bolo menggunakan Modul Sekar
Desa bagi upaya menguatkan kapasitas BPD dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.
Di
samping itu, ToT melatih Fasilitator agar bisa mendorong Tata Kelola
Pemerintahan Desa yang lebih Transparan, Partisipatif, Akuntabel, Responsive
Gender, Inklusif dan Partisipatif.
Pada
kesempatan tersebut Manager Pelembagaan Program Seknas FITRA H. Badiul Hadi dalam sambutan yang
disampaikan secara virtual dihadapan peserta
ToT mengatakan, "Sekolah anggaran desa (SEKAR DESA) desa adalah
ruang belajar bagi masyarakat desa termasuk kelompok perempuan, penyandang
disabilitas, Lansia, masyarakat adat dan kelompok rentan lainnya mengenai tata kelola pemerintah desa yang baik,
transparan, partisipatif, akuntabel, responsif gender dan inklusif.
"Masyarakat
harus diberikan ruang yang baik untuk memperbincangkan masalah mereka sendiri
baik kesehatan, pendidikan, pelayanan publik lainnya untuk diakomodir oleh
pemerintah pesa dan mendorong peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk
menampung aspirasi dan menyampaikan
dalam musyawarah desa". Urai Badiun.
Kepala
Bidang Perencanaan Sosial Budaya Bappeda kabupaten Bima Raani Wahyuni ST, MT,.
M.Sc memaparkan pentingnya para PTPD memahami konsep dan pendekatan perencanaan
dan penganggaran ditingkat desa.
Aspek
lainnya yang penting untuk dipahami adalah alur dan para aktor yang terlibat
dalam proses perencanaan dan penganggaran desa.
Disamping memahami dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran desa
serta kaitannya dengan dokumen perencanaan daerah dan nasional".
Terangnya.
Narasumber
lainnya Koordinator KOMPAK Bima Asrullah Lukman mengatakan bahwa Pembina Teknis
Pemerintah Desa (PTPD) di dua kecamatan yaitu Bolo dan Woha yang dibentuk tahun
2017 hingga sekarang kiprahnya telah mendapatkan pengakuan Kementerian Dalam
Negeri yang menganggap keberadaannya sangat bagus dalam mengawal tata kelola
anggaran desa di masing-masing wilayah.
"Dalam
upaya peningkatan kapasitas, pada bulan Juli lalu sudah dilakukan Bimbingan
Teknis penyusunan RAPBDes yang menghasilkan modul dan sudah di replikasi oleh
beberapa desa. Ke depan PTPD diharapkan mampu menganalisa anggaran desa".
Jelasnya.
Penulis
: Teddy Kuswara
COMMENTS