Dibaca Normal
Presiden Direktur Al Wildan Internasional Islamic School, Dr Abdurrahim Al Basyir, MPd saat menyampaikan orasi ilmiah di hadapan wisudawan STKIP Tamsis |
Bima, porosntb.com-Suatu kehormatan bagi STKIP Taman Siswa Bima bisa dihadiri tokoh sekelas Dr Abdurrahim Al Basyir, MPd dalam prosesi wisuda angkatan XIV tahun 2020. Pimpinan sekolah berkelas dunia itu bahkan diberi kehormatan untuk menyampaikan orasi ilmiah di hadapan senat dan para wisudawan.
Pesan yang disampaikan Presiden Direktur Al Wildan Internasional School tersebut cukup membangkitkan semangat para wisudawan dan memberi motivasi tersendiri bagi para lulusan dalam mengawali statusnya sebagai para sarjana. Bahkan, Doktor asal Parado-Hu'u Bima-Dompu itu tak tanggung-tanggung mengajak lulusan STKIP Tamsis untuk bergabung di sekolahnya.
Dalam kutipan orasi ilmiah yang dirilis media PorosNTB.com, Dr Abdurrahim Al Basyir, MPd menekankan tentang bagaimana memenangkan masa depan. Antara lain adalah dia mengetahui, dia mengendalikan, dia yang mampu mempengaruhi, dia yang mampu berperan paling depan dalam segala hal.
"Karena itu ada hal-hal yang harus dimiliki oleh kita semua untuk memenangkan masa depan itu," ujarnya membuka orasi ilmiah.
Untuk meraih itu, pertama harus memiliki ilmu. Ilmu kata Ibnu Taimiyah, seorang ulama besar yang menjadi rujukan dari pada seluruh ulama di dunia, yaitu Alquran dan Sunah Nabi Muhammad SAW, yang didasarkan pada pemahaman yang benar. Yaitu pemahaman para sahabat.
"Anda hari ini akan diwisuda. Ini adalah sebuah tanda, mengawali jalan kesuksesan itu. Kalau ditanya, apakah kita sudah menjadi manusia sukses setelah wisuda ini, jawabannya yaitu yang sukses adalah STKIP Taman Siswa Bima. Kenapa? Karena mengantarkan sodara-sodara sampai pada titik akhir proses akademik. Tapi anda sendiri baru akan memulai, jika ada rentang 1 sampai 100, maka anda baru berada pada titik start: 1. masih ada berapa yang harus diraih? 99. Yang pertama kali yang harus dikejar adalah bagaimana anda mampu memahami alquran dan sunah nabi SAW. Artinya, ilmu agama," tuturnya.
Menurutnya, Imam Syafi’i mengatakan, jika ingin mendapatkan dunia, ingin menguasai dunia maka raihlah dengan ilmu. Jika ingin mendapatkan akhirat maka raihlah dengan ilmu, jika ingin mendapatkan keduanya maka raihlah dia dengan ilmu.
"Artinya, bahwa kita yang akan memenangkan masa depan adalah ketika kita memahami ilmu Agama Islam. Kita orang Islam, dan kita tidak boleh merasa cukup dengan ke-Islam-an kita. Harus menuntut ilmu. Bahkan Imam Bukhari mengatakan, ilmu dulu sebelum berkata dan beramal. Anda dihadapkan pada satu kompetensi keilmuan dunia, dan itu tidak boleh merasa cukup. Ilmu agama harus terus dituntut, ilmu dunia anda harus terus di dalami," tegasnya Dr Abdurrahim.
Kedua, orang yang memenangkan masa depan adalah orang yang memiliki pengalaman. Artinya, orang yang biasa melakukan sesuatu. Dari ilmu agama, maka dia akan melaksanakan syariat Islam. Dari ilmu umum, anda bisa mengiplementasikan ilmu yang anda raih di STKIP Taman Siswa Bima. Karena point kedua ini, maka dari sisi agama anda harus bergaul dengan orang yang menurut anda sukses dalam ilmu keagamaannya, sukses dalam amal keagamaannya. Nabi bersabda, agama seseorang itu sangat bergantung dari agama seorang temannya. Maka dengan siapa dia berteman, itulah agamanya.
"Bahasa orang tua kita dulu, kalau kita bergaul dengan orang baik, insya Allah kita akan menjadi baik. Kalau kita bergaul dengan orang yang tidak benar, maka hancurlah kita. Anda yang pada hari ini diwisuda, cobalah senter sejak hari ini, teropong siapa yang ilmu keagamaannya bagus, anda datangi. Siapa yang bagus agamanya, anda datangi. Anda bergaul dengannya. Karena itu adalah ciri anda akan memenangkan masa depan. Jika anda jauh dari itu, meskipun gelar anda professor doktor megister sarjana anda akan menjadi orang yang gagal. Siapa yang mengatakan gagal, apakah kita semua? Bukan. Yang mengatakan kita gagal adalah manusia yang paling mulia di sisi Allah SWT, yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena kita jauh dari agama maka kita akan menjadi orang yang bodoh. Bahasa ini memang tidak enak untuk dikatakan, tapi istilah atau terminology inilah yang mampu dipahami oleh semua orang. Buktinya apa? Nabi Muhammad SAW menjelaskan, Al kayyisu itu bahasa arab, artinya orang cerdas. Apakah orang cerdas itu kata nabi, apakah yang gelarnya professor, doktror, magister, ataukah sarjana seperti anda sekarang, ataukah dia yang memilki harta yang banyak, memiliki popularitas yang tinggi; enggak. Bukan itu. Tapi, orang yang cerdas itu, Al kayyisu man daana nafsahu wal amila limaa ba'dal mauut. Wal aajizu man atba'a nafsahu hawaaha watamanna alaulooh. Adalah orang yang mampu menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk perkara setelah kematiannya," urainya, menggebu.
Ketiga, apabila terdapat pada dirinya sifat yang mulia. Bahasa yang paling gampang adalah memiliki akhlak yang mulia. Point pertama yang harus dikejar adalah taat kepada allah SWT dan berkhlak mulia. Akhlak mulia kepada siapa? pertama kali yang wajib anda berikan adalah kepada orng tua.
"Anda saya anggap gagal kalau pada hari ini anda gagal memuliakan kedua orang tua anda. Apa gunanya, dapat gelar professor doktor megister sarjana atau pendidikan setinggi langit kalau akhlak kita buruk kepada orang tua. Di dalam sejarah, ada satu manusia yang dipuji langsung oleh Allah SWT, dia tidak terkenal. Tapi di langit dia terkenal. Dia adalah Uwais Al Qarni. Datang malaikat Jibril pada nabi Muhammad dan memberitahun, bahwa di sana ada seseorang yang sangat terkenal di langit. Disebut namanya oleh pada malaikat Allah SWT. Dan selalu disanjung. Manusia, disanjung oleh manusia yang lain, sungguh sangat luar biasa. Dibanggakan oleh manusia sungguh luar biasa. Bagaimana kalau yang membanggakan itu malaikat Allah SWT. Kemudian nabi berpesan, jikalau kalian bertemu dengan Uwais, maka mintalah doa. Karena doanya diijabah oleh Allah SWT. Semua doanya diterima oleh Allah SWT. Apa keistimewaan Uwais Al Qarni ini? Apakah dia punya banyak harta untuk dibagikan ke orang untuk bersedekah? Nggak. Dia ternyata orang miskin. Apalah dia seorang pemimpin yang adil sehingga dia dipuji oleh malaikat Allah? Enggak, tapi rakyat biasa. Apakah dia orang yang suka tampil di depan umum dan terkenal sehingga disanjung oleh malaikat ? Enggak. Dia disanjung malaikat di langit karena kebaktiannya kepada kedua orang tuanya. Itulah yang saya katakan anda gagal hari ini kalau tidak memuliakan orang tua anda. apalagi lagi sampai berkata kasar, menghardik; Jangan. Muliakanlah keduanya. Ada kewajiban kita, hak nya orang tua, dan itu akhlak yang paling besar. Baru kita memuliakan orang lain," tegasnya.
Dr Ibnu Khaldun Sudirman, MSi didampingi Dr Abdurrahim Al Basyir, MPd beserta Pjs Bupati Bima Ir Husni Thamrin |
Keempat, harus memiliki wawasan. Wawasan ini menjadikan orang itu bijak dalam pengambilan keputusan. Wawasan ini menjadi orang arif dalam pengambilah keputusan. Wawasan ini yang menjadikan orang itu bisa luwes, elastis, bisa memimpin kalau dia pemimpin, bisa menjadi pekerja yang baik dan luar biasa kalau dia pekerja, bisa menguasai sesuatu itu dengan lapang hati, dan sikap sikapnya itu sangat mengagumkan banyak orang.
Dalam kesempatan itu, Dr Abdurrahim juga memperkenankan diri untuk menyampaikan satu tawaran untuk melamar ke sekolahnya Al Wildan Internasional School.
"Silahkan anda lamar ke Al Wildan. Hari ini, di Al Wildan, siswanya dari 17 negara, Singapura, Malaysia, Burnei, Korea, Australia, Rusia, Amerika, Swedia, bahkan ada dari Negara Timur Tengah, dengan guru dan pegawai, 700 orang, dari timur tengah 33 orang, Florida, Chicago Amerika dari Kemudian dari Filipina lebih kurang 10 orang kemudian guru tamatan luar negeri orang Indonesia maksudnya itu ada 90 orang, selebihnya tamatan dalam negeri dan saya berharap anda adalah sangat excellent dan bisa bergabung dengan Al Wildan Internasional Islamic School Jakarta," ajaknya disambut riuh tepuk tangan para undangan.
Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin dari poin-poin yang diberikan tadi untuk bisa mengubah dunia pada saat ini dan akan datang.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada saudara-saudara sekalian yang akan diwisuda hari ini selamat berbahagia, tapi perjuangan anda dan poin penting dari apa yang saya sampaikan jangan pernah berhenti belajar dan selalu memuliakan orang tua," pungkasnya. (*)
Penulis Edo
COMMENTS