Suasana Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam Di Masa Pandemi Covid-19, yang digelar di Lapangan Kantor Bupati Bima |
Bima, porosntb.com.- Dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana alam, banjir, tanah lonsor, dan angin puting beliung sebagai akibat dari adanya anomali cuaca dari fenomena LA NINA di wilayah Kabupaten Bima khususnya, Sejumlah instansi terkait Lingkup Pemkab Bima dan unsur-unsur lainnya menggelar kegiatan Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam Dalam Masa Pandemi Covid-19, Kamis (12/11) pagi tadi mulai Pukul 08.00 di Halaman Kantor Bupati Bima.
Bertindak selaku Pemimpin Apel, Pjs. Bupati Bima, Ir Muhammad Husni, M.Si, Komandan Apel, IPDA Adi Sipayung, dan Perwira Apel, Kepala BPBD, Aries Munandar, ST, MT.
Apel gabungan tersebut dihadiri oleh sekitar 400 orang, di antaranya, Sekda Kab. Bima Drs. H. Taufik HAK, Asisten III Lingkup Daerah Kabupten Bima, Drs.H Arifuddin, Waka Polres Bima, Kompol Edy Susanto S.sos Kabag OPS Polres Bima, Kompol Jamaludin beserta para Perwira Polres Bima, Pjs Kasdim 1608-Bima, Mayor Inf Syaharuddin, Kabid Operasi dan penertiban Satpol-PP Kabupaten Bima, Suhardi, SH, MH, Kabid Linmas Satpol-PP Kabupaten Bima, Syahrul,S.Sos, Camat woha, Irfan, Dj.
Pejabat dari berbagai unsur yang ikut hadir dalam Apel Gelar Pasukan |
Pjs Bupati selaku pemimpin apel, menyampaikan amanat Kapolda NTB, Irjen Pol M. Iqbal, S.I.K, MH, apel tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa intensitas dan kompleksitas bencana saat ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang besar serta sangat mengganggu aktivitas dan produktivitas baik untuk keberlangsungan dunia usaha dan mata pencaharian masyarakat,” papar Husni.
“Melihat perkembangan suatu situasi nasional saat ini banyak terjadi bencana alam dan menjadi perhatian kita semua akibat perubahan cuaca yang menimbulkan permasalahan seperti memaksa masyarakat untuk menguji adanya korban jiwa serta rusaknya fasilitas publik dan rumah warga,” lanjutnya.
Berdasarkan perkiraan cuaca yang disampaikan BMKG, kata Husni, bahwa saat ini sudah memasuki musim penghujan yang puncaknya diperkirakan terjadi pada bulan November 2020 hingga Februari 2021. Karenanya perlu diwaspadai hujan lebat dan angin kencang serta bencana lainnya terutama tanah longsor. Mengingat wilayah NTB terbentang daerah pegunungan dan perbukitan yang sangat rentan terjadinya tanah longsor.
Tujuan apel kesiapsiagaan bencana ini sendiri, urainya lagi, adalah untuk mengetahui kesiapan kita dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam di wilayah provinsi NTB baik berupa kesiapan personil sarana dan prasarana serta dukungan logistik lainnya.
Dengan demikian diperlukan peran serta dan kerjasama dari TNI Polri instansi terkait lembaga kemasyarakatan tokoh masyarakat hingga para pemuda untuk bersama memberikan pembekalan kepada masyarakat provinsi NTB agar siap di kondisi apapun dalam menghadapi ancaman terjadinya bencana selain harus selalu awas tenang dan yang terpenting agar mempersiapkan alat-alat keselamatan dan kebutuhan dasar yang sudah dikemas seperti P3K alat bantu penerangan radio konsep minuman dan makanan ringan tahan lama.
“Saya berharap kita dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, mari kita terus berupaya agar masyarakat yang terpilih dapat menjadi masyarakat yang tanggap dan tanggapan terhadap bencana sehingga dapat meminimalisir korban baik korban jiwa maupun materi saat bencana alam terjadi.” Ajak Husni.
Mengakhiri amanatnya, Husni mengajak semua yang hadir di lokasi kegiatan untuk sama-sama menjaga kesehatan dan stamina diri serta selalu berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pelaksanaan tugas kita dapat berjalan dengan baik aman dan lancar.
Pimpinan Apel saat melakukan inspeksi pasukan |
Sementara itu, usai apel gabungan tersebut, Kepala BPBD yang akrab disapa Anton, mengatakan, ada yang berbeda dalam Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam tahun ini.
“Berbeda! Karena kita sedang dalam masa pandemi Covid-19, jadi para personil yang terlibat dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri),” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya
Meski begitu, lanjut Anton, polanya tetap sama.
Penulis
: Teddy Kuswara
Editor
: Aden
COMMENTS