Dibaca Normal
Bima, porosntb.com-Sejumlah pelajar SMA di Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima melakukan pemblokiran jalan utama lintas Sumbawa, Jumat (9/7/21) pagi. Aksi para pelajar ini buntut dari tidak diterimanya semua pelajar di desa setempat di SMAN 1 Woha.
Para pelajar dan wali murid melakukan blokir jalan di perempatan lampu merah di desa setempat. Jalur utama yang menghubungkan Bima, Kota Bima, Dompu dan Sumbawa tersebut lumpuh total. Ratusan kendaraan dari seluruh arah harus memarkir kendaraan di tengah ruas jalan. Akibatnya kemacetan mencapai belasan kilometer.
Para pelajar di desa setempat tidak satu pun yang diterima di SMAN 1 Woha yang merupakan sekolah zonasi untuk desa tersebut. Hal ini menyebabkan pelajar dan keluarganya beraksi karena merasa tidak diperlakukan adil. Karena tidak ada lagi sekolah negeri yang bisa menampung para pelajar tersebut, lantaran penerimaan siswa baru sudah usai dilaksanakan.
Demikian disampaikan koordinator massa dari Desa Talabiu, Arif Munandar. Dia menyampaikan agar keputusan sekolah yang tidak meluluskan para pelajar setempat agar ditinjau kembali. Sebab para pelajar tidak bisa mendaftar di sekolah lain karena batas waktu penerimaan siswa baru telah selesai.
"Semalam pengumumannya. Tidak ada satupun siswa kami yang diterima. Ada upaya guru-guru untuk membicarakan hal ini kepada pihak sekolah, tapi tidak ada respon. Sedangkan kami masuk zonasi. Kalau tidak lulus mau sekolah di mana pelajar ini," tuturnya.
Menurut dia, pihaknya sudah menemui pihak sekolah membahas terkait persoalan tersebut. Namun lagi-lagi berakhir buntu. Bahkan kata Arif, pihak sekolah menyarankan agar pelajar mempertanyakan hal itu ke Dikbud Provinsi NTB.
"Tidak jelas alasannya apa sehingga pelajar di desa kami tak satupun yang lolos. Sementara desa lain masing-masing ada yang masuk," katanya.
Hingga berita ini ditulis, aksi blokir jalan yang dilakukan para pelajar dan wali murid di Desa Talabiu masih berlangsung. Hal ini disebabkan belum adanya keputusan yang memihak kepada pelajar setempat dari sekolah tersebut. (*)
Penulis : Edo
COMMENTS