Dibaca Normal
KOTA BIMA, PorosNTB.com- Praktek Pemilu yang sehat dan berkualitas menjadi harapan bersama. Kehadiran Pemilih Disabilitas yang cerdas berdemokrasi merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas Pemilu dan demokrasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Bima, Yety Safriati, saat menjadi narasumber pada kegiatan Sosialiasi Fasilitasi Penguatan Pemahaman Pemilu Kepada Disabilitas yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bima, Selasa (31/5/2022). Pada kegiatan sosialisasi yang pesertanya merupakan pemilih disabilitas tersebut, Yety menyampaikan materi “Pemilih Disabilitas Cerdas Berdemokrasi”.
Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka oleh Ketua Bawaslu Kota Bima, Muhaimin, SPdI. Dalam sambutannya ia berharap, melalui kegiatan itu, pengetahuan Pemilih Disabilitas tentang Pemilu dan Demokrasi bisa bertambah. Dan pada saat itu, Muhaimin juga mengingatkan semua peserta sosialisasi untuk menanyakan segala hal yang masih kurang dimengerti, bahkan hal-hal lain yang sempat dijumpai pada penyelenggaraan Pemilu 2019 lalu. Selain dari KPU Kota Bima, pemateri pada kegiatan tersebut juga adalah Anggota Bawaslu Kota Bima, Asrul Sani, SE yang memberikan materi tentang “Pengawasan Partisipatif”.
Mengawali penyampaian materinya, Yety menjelaskan bahwa, harapan untuk mewujudkan praktek Pemilu yang sehat dan berkualitas dapat diwujudkan, apabila semua komponen yang terlibat didalamnya memiliki kesadaran untuk memperbaiki kekurangan, dan mempertahankan hal baik yang telah dilakukan selama ini. Komponen tersebut diantara, Penyelenggara Pemilu, Pemerintah, Peserta Pemilu, Penggiat Pemilu dan masyarakat sebagai Pemilih.
Kemudian, Pemilih Disabilitas Cerdas Berdemokrasi yang dimaksud adalah kelompok pemilih yang memiliki pemahaman tentang demokrasi dan Pemilu, kritis terhadap praktek demokrasi dan terampil dalam memperjuangkan kepentingan politik public. “Kita sama-sama menginginkan, bagaimana Pemilih Disabilitas ini memiliki pemahaman yang tepat tentang demokrasi dan Pemilu, kemudian mereka mau melibatkan diri dalam setiap prosesnya, baik itu kegiatan teknis maupun pengawasan,” tutur Yety.
Pada kesempatan itu juga, Yety menjelaskan tentang Pemilu, sejarah Pemilu di Indonesia, manfaat dari dilaksanakannya Pemilu, Asas dan Prinsip Pemilu, unsur-unsur dalam Pemilu mulai dari Penyelenggara, Pemilih, Peserta Pemilu hingga Manajemen Pemilu. Diakhri pemaparan materinya, Yety menyampaikan seperti apa bentuk partisipasi dari pemilih disabilitas yang bisa dilakukan dalam setiap tahapan penyelengaraan Pemilu maupun Pemilihan.
“Salah satu bentuk partisipasi itu adalah membantu kami sebagai penyelenggara Pemilu untuk ikut menyebarluaskan informasi yang diterima ini kepada keluarga di rumah, tetangga dan yang lainnya,” tutup Yety.
Peserta sosialisasi tersebut terlihat begitu antusias. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya peserta sosialisasi yang memberikan pertanyaan kepada nara sumber. Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan sesi foto bersama.(Edo)
COMMENTS