Dibaca Normal
Bima, porosntb.com-,Dam Roka Kecanatan Belo menjadi latar belakang yang indah untuk sosialisasi Program Pemberdayaan Ibu-Ibu La Rimpu Desa di Roka. Acara ini dihadiri oleh Tim Pelaksana Program, Pemerintah Desa Roka, Fasilitator Desa, ibu-ibu La Rimpu, serta masyarakat setempat, menandai langkah awal yang penting dalam upaya mengembangkan destinasi wisata lokal berbasis kearifan alam dan budaya.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang didanai oleh Hibah Kemdikbudristek dan diinisiasi oleh kolaborasi antara dosen STKIP Taman Siswa Bima dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STIPAR) Soromandi. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman awal kepada masyarakat Desa Roka tentang potensi wisata Dam Roka yang masih belum tergarap secara optimal, serta memperkenalkan visi dan misi dari program ini, yang berfokus pada pemberdayaan ibu-ibu La Rimpu sebagai penggerak utama.
Dalam sambutannya, kepala Desa Roka Muhaimin Abdullah menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini dan mengapresiasi inisiatif pemberdayaan yang tidak hanya mengangkat potensi alam Dam Roka, tetapi juga memperkuat peran perempuan dalam menggerakkan ekonomi lokal. "Ini adalah kesempatan emas bagi Desa Roka. Kami sangat bersemangat untuk melihat bagaimana ibu-ibu La Rimpu dapat menjadi agen perubahan dalam pengembangan wisata desa," ujarnya.
Tim Pelaksana Program juga memberikan gambaran singkat tentang tahapan yang akan dilalui dalam program ini, mulai dari pelatihan, pendampingan usaha, hingga promosi digital. Sosialisasi ini memperkenalkan konsep pengelolaan wisata berkelanjutan, di mana masyarakat lokal, terutama ibu-ibu La Rimpu, akan dilibatkan dalam pengelolaan Dam Roka sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan dan berbasis kearifan lokal.
Kehadiran Fasilitator Desa (Fasdes) yang selama ini aktif mendampingi ibu-ibu La Rimpu turut memberikan semangat lebih bagi masyarakat. Fasdes memaparkan bagaimana para ibu-ibu La Rimpu akan didampingi dalam mempelajari keterampilan baru, mulai dari pengelolaan usaha hingga penggunaan teknologi digital untuk memasarkan produk dan jasa wisata. "Kami optimis bahwa dengan bimbingan yang tepat, ibu-ibu La Rimpu dapat membawa perubahan besar bagi Desa Roka, menjadikan Dam Roka sebagai destinasi unggulan yang tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan dari luar daerah," kata Fasdes.
Sosialisasi yang dilaksanakan di Dam Roka ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk langsung melihat dan membayangkan bagaimana potensi wisata ini dapat dimanfaatkan secara maksimal. Ibu-ibu La Rimpu terlihat antusias mengikuti penjelasan dari Tim Pelaksana Program. Beberapa di antara mereka mengungkapkan rasa senangnya karena diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam program ini. "Kami merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Selama ini, kami tidak begitu paham bagaimana cara mengelola wisata. Tapi sekarang, kami jadi lebih mengerti bagaimana cara mempromosikan Dam Roka dan memanfaatkan media sosial untuk usaha kami," kata salah satu peserta.
Sosialisasi ini juga menjadi momentum kebersamaan, di mana masyarakat dan pemerintah desa bersatu dalam satu tujuan: mengembangkan Desa Roka menjadi destinasi wisata yang mendatangkan manfaat ekonomi dan sosial. Antusiasme dari warga sekitar terlihat jelas saat mereka diajak untuk bersama-sama melihat potensi Dam Roka sebagai daya tarik wisata. Mereka optimis bahwa dengan adanya program pemberdayaan ini, desa mereka akan semakin dikenal dan perekonomian lokal akan terangkat.
Dengan suksesnya sosialisasi ini, langkah awal dalam program pemberdayaan ibu-ibu La Rimpu telah berjalan dengan baik. Dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah desa menjadi modal kuat bagi keberhasilan program ini. Selanjutnya, tim pelaksana program akan melanjutkan dengan serangkaian pelatihan dan pendampingan yang diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan ibu-ibu La Rimpu dan masyarakat Desa Roka secara keseluruhan.
Dam Roka kini bukan lagi hanya sebuah bendungan indah di tengah desa, tetapi menjadi pusat penggerak perubahan, tempat di mana kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan akademisi bersinergi untuk masa depan yang lebih cerah.(*)
COMMENTS